Dublin – Visi Drone Pengiriman Otonom (Autonomous Delivery Drones) untuk mengirimkan paket kecil, makanan, dan bahkan obat-obatan telah mendekati kenyataan, didorong oleh perusahaan e-commerce besar. Namun, tantangan terbesar bagi adopsi massal teknologi ini adalah Regulasi Ruang Udara Perkotaan yang kompleks.
Kota-kota padat memerlukan sistem manajemen lalu lintas udara tak berawak (Unmanned Traffic Management/UTM) yang canggih untuk mencegah tabrakan, memastikan privasi, dan merespons kegagalan darurat. Saat ini, banyak negara yang belum memiliki kerangka hukum yang jelas mengenai ketinggian terbang, jalur penerbangan, dan tanggung jawab hukum jika drone menyebabkan kerusakan atau cedera.
Meskipun drone menjanjikan peningkatan efisiensi pengiriman dan pengurangan emisi transportasi darat, regulator harus menyeimbangkan inovasi ini dengan keselamatan publik dan privasi. Solusi teknologi, seperti sistem geo-fencing otomatis dan sensor sense-and-avoid yang canggih, sedang diuji untuk memungkinkan drone beroperasi dengan aman di ruang udara yang penuh sesak di atas kepala kita.

