Target Swasembada Pangan: Realistiskah Ambisi Pemerintah?

Target Swasembada Pangan: Realistiskah Ambisi Pemerintah?

0 0
Read Time:1 Minute, 27 Second

Ambisi untuk mencapai swasembada pangan kembali menjadi prioritas utama pemerintah. Di tengah ancaman krisis pangan global dan perubahan iklim, kemandirian pangan memang menjadi isu strategis bagi ketahanan nasional. Program-program raksasa seperti food estate diluncurkan untuk meningkatkan produksi komoditas kunci seperti padi, jagung, dan kedelai. Namun, pertanyaan besarnya adalah: seberapa realistiskah target ini di tengah berbagai tantangan struktural?

Program Food Estate sebagai Ujung Tombak

Pemerintah menjadikan program food estate atau lumbung pangan di beberapa lokasi seperti Kalimantan Tengah dan Sumatera Utara sebagai ujung tombak. Tujuannya adalah membuka lahan pertanian skala besar dengan teknologi modern untuk mendongkrak produksi secara masif. Harapannya, proyek ini dapat mengurangi ketergantungan Indonesia pada impor pangan yang selama ini terus membengkak.

Tantangan Struktural di Sektor Pertanian

Namun, ambisi ini berhadapan dengan tembok masalah struktural. Alih fungsi lahan sawah produktif menjadi perumahan dan industri terus terjadi, regenerasi petani berjalan sangat lambat, dan mayoritas petani masih mengelola lahan sempit dengan akses terbatas pada modal dan teknologi. Tanpa menyelesaikan masalah-masalah mendasar ini, proyek skala besar seperti food estate dikhawatirkan tidak akan efektif.

Dampak Perubahan Iklim yang Nyata

Faktor perubahan iklim menjadi tantangan eksternal yang paling mengancam target swasembada pangan. Pola cuaca yang semakin ekstrem, seperti musim kemarau yang panjang atau banjir bandang, menyebabkan gagal panen dan menurunkan produktivitas. Upaya adaptasi, seperti pengembangan bibit tahan kekeringan dan perbaikan sistem irigasi, menjadi sangat mendesak namun implementasinya masih lambat.

Intisari:

  1. Prioritas Nasional: Swasembada pangan menjadi target strategis pemerintah untuk menghadapi ancaman krisis pangan global.
  2. Ujung Tombak: Program food estate diandalkan untuk meningkatkan produksi pangan dalam skala besar.
  3. Masalah Struktural: Alih fungsi lahan, regenerasi petani, dan skala kepemilikan lahan menjadi hambatan utama sektor pertanian.
  4. Ancaman Iklim: Perubahan iklim dengan cuaca ekstrem menjadi risiko terbesar yang dapat menyebabkan gagal panen dan mengancam ketahanan pangan.

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %